Pusat Budaya dan Seni
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kata "seni" adalah sebuah
kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman
yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata "SANI" yang
kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Mungkin saya memaknainya
dengan keberangkatan orang/ seniaman saat akan membuat karya seni, namun
menurut kajian ilimu di eropa mengatakan "ART" (artivisial) yang
artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Namun kita
tidaka usah mempersoalkan makna ini, karena kenyataannya kalu kita
memperdebatkan makna yang seperti ini akan semakain memperkeruh suasana
kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah mereka.
Museum di Kota Bandung
Berikut adalah daftar museum di Kota Bandung
Galeri
di Kota Bandung
Jl.Naripan No 89. Bemall Lantai
UG,Blok H No 23-29 Bdg
Kesenian Jaipong
Jaipongan
Jaipongan
adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari seni kreativitas seorang seniman
asal Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada seni rakyat yang salah satunya
adalah ketuk tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharaan
pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu.
Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak minced dari
beberapa kesenian diatas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau
kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan.
Ciri
khas Jaipongan gaya kaleran, yakni keceriaan, erotis, humoris, semangat,
spontanitas, dan kesederhanaan (alami, apa adanya). Hal itu tercermin dalam
pola penyajian tari pada pertunjukannya, ada yang diberi pola (Ibing Pola)
seperti pada seni Jaipongan yang ada di Bandung, juga ada pula tarian yang
tidak dipola (Ibing Saka), misalnya pada seni Jaipongan Subang dan Karawang.
Istilah ini dapat kita temui pada Jaipongan gaya kaleran, terutama di daerah
Subang.
KEBUDAYAAN
BANDUNG
KEBUDAYAAN BANDUNG
Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal
(bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa
Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan
dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga
menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam
setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung
Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
Jenis
bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik angklung adalah awi wulung (bambu
berwarna hitam) dan awi temen (bambu berwarna putih). Angklung merupakan alat
musik yang berasal dari Jawa Barat. Angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah
salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya
berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi
Sri turun ke Bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.
Ada beberapa jenis angklung,
diantaranya:
1.
Angklung Kanekes (Baduy)
2.
Angklung Dogdog Lojor
3.
Angklung Gubrag
4.
Angklung Badeng
5.
Angklung Buncis
6.
Angklung Bungko
7.
Angklung Soetigna
Alat
musik angklung berasal dari tanah sunda (Jawa Barat). Dikenal oleh masyarakat
sunda sejak masa kerajaan sunda. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat
rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah
Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung.
Barongsai
Seni ini merupakan gabungan seni
tradisional Cina yakni guntaw dan penca pada seni tradisional Sunda. Dalam
perkembangannya seni ini lebih dikenal sebagai seni barongsai, terdiri atas
materi seni pencak silat Sunda dan seni bela diri Cina serta diselaraskan
dengan seni barong yang saat itu (hingga sekitar tahun 1942) popular di daerah
yang kerap dipergelarkan pada acara selamatan kariaan (khitanan).
Benjang
Benjang adalah jenis kesenian tradisional
Tatar Sunda, yang hidup dan berkembang di sekitar Kecamatan Ujungberung,
Kabupaten Bandung hingga kini. Dalam pertunjukannya, selain mempertontonkan
ibingan (tarian) yang mirip dengan gerak pencak silat, juga dipertunjukkan
gerak-gerak perkelahian yang mirip gulat.
Calung
Pada awalnya seni calung bukanlah pertunjukan
yang kerap tersaksikan sekarang ini, melainkan sebentuk perangkat waditra yang
terbuat dari ruas bambu yang dipasang pada sisi kiri dan sisi kanan. Ujung yang
satu diikat pada sebuah tiang, sedangkan ujung lainnya diikat pada tubuh si
penabuh calung.
Celempungan
Seni ini terdiri atas kecapi salendro,
rebab, kendang, serta goong. Instrumen ini dibutuhkan untuk mengiringi seorang
juru kawih; kadang-kadang dalam pertunjukannya cukup hanya sebuah pertunjukan
instrumentalia saja. Lagu-lagunya bisa lagu klasik salendro seumpama bayu-bayu,
kulu-kulu bem, sanga, banjaran, gendu, bisa pula lagu-lagu hasil reka cipta
baru.
Cianjuran
Tembang Sunda Cianjuran adalah satu seni
tembang Sunda yang terdapat di Jawa Barat di samping seni tembang Cigawiran,
Ciawian, kakawihan barudak, nadoman, atau kawuh urang lembur. Seni ini didukung
oleh alat musik kecapi indung (kacapi parahu), kacapirincik, suling, rebab, dan
dibawakan oleh juru tembang.
Degung
Seni Degung adalah suatu seni karawitan
Sunda yang menggunakan perangkat gamelan berlaras degung (lebih umum berlaras
pelog). Pada umumnya gamelan ini terdiri atas saron, panerus, bonang,
jengglong, gong, kendang, goong, serta suling.
Kacapian
Seni kacapian adalah seni kawih Sunda yang
menggunakan alat musik kacapi siter, suling, kendang, dan goong. Kadang-kadang
menggunakan waditra rebab jika diperlukan. Bahkan, seni ini sangat potensial
ketika harus diiringi hanya dengan sebuah alat kecapi siter saja.
Kasidahan
Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan
Islam, dimana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan
nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan
dengan irama penuh kegembiraan yang hampir menyerupai irama-irama Timur Tengah
dengan diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu,
dibuat dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di
tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah dibersihkan
bulu-bulunya.
Pencak Silat
Pencak silat atau silat adalah suatu seni
bela diri tradisional yang berasal dari Nusantara. Seni bela diri ini secara
luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan,
dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran suku bangsa Melayu Nusantara.
Reog
Kesenian ini menitikb beratkan terhadap harmonisasi alat
musik perkusi yakno dog-dog dengan hiburan. Pemainnya terdiri atas empat hingga
enam orang, atau disesuaikan dengan kebutuhan. Di masyarakat, kesenian reog
cenderung dipentaskan dalam pesta khitanan, pernikahan, dan pesta perayaan
kampong atau institusi.
Saung Angklung Udjo
Saung Angklung Udjo (SAU) adalah suatu
tempat workshop kebudayaan, yang merupakan tempat pertunjukan, pusat kerajinan
tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik dari bambu. Selain itu, SAU
mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk
memelihara kebudayaan Sunda dan khususnya angklung. Didirikan pada tahun 1966
oleh Udjo Ngalagena dan istrinya Uum Sumiati, dengan maksud untuk melestarikan
dan memelihara seni dan kebudayaan tradisional Sunda. Berlokasi di Jln.
Padasuka 118, Bandung Timur Jawa Barat Indonesia.
Wayang Golek
Seni Wayang Golek adalah bentuk pertunjukan
boneka kayu dengan ukiran berkarakter Sunda. Pertunjukan ini biasanya dilakukan
malam hari mulai pukul 22.00 hingga dini hari atau sekitar pukul 04.00,
mengambil cerita dari evos Ramayana karya Valmiki atau Mahabrata karya Vyasa. Kesenian
ini kerap dipergelarkan dalam rangka perayaan khitanan atau perkawinan. Pada
perkembangannya, pertunjukan wayang golek ini pun kerap dipentaskan untuk event
peresmian sebuah gedung atau institusi atau dalam eent ulang tahun sebuah
institusi.
Kesenian Jaipong
Jaipongan
Jaipongan
adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari seni kreativitas seorang seniman
asal Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada seni rakyat yang salah satunya
adalah ketuk tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharaan
pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu.
Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak minced dari
beberapa kesenian diatas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau
kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan.
Ciri
khas Jaipongan gaya kaleran, yakni keceriaan, erotis, humoris, semangat,
spontanitas, dan kesederhanaan (alami, apa adanya). Hal itu tercermin dalam
pola penyajian tari pada pertunjukannya, ada yang diberi pola (Ibing Pola)
seperti pada seni Jaipongan yang ada di Bandung, juga ada pula tarian yang
tidak dipola (Ibing Saka), misalnya pada seni Jaipongan Subang dan Karawang.
Istilah ini dapat kita temui pada Jaipongan gaya kaleran, terutama di daerah
Subang.
KEBUDAYAAN BANDUNG
KEBUDAYAAN BANDUNG
Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal
(bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa
Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan
dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga
menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam
setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung
Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
Jenis
bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik angklung adalah awi wulung (bambu
berwarna hitam) dan awi temen (bambu berwarna putih). Angklung merupakan alat
musik yang berasal dari Jawa Barat. Angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah
salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya
berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi
Sri turun ke Bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.
Ada beberapa jenis angklung,
diantaranya:
1.
Angklung Kanekes (Baduy)
2.
Angklung Dogdog Lojor
3.
Angklung Gubrag
4.
Angklung Badeng
5.
Angklung Buncis
6.
Angklung Bungko
7.
Angklung Soetigna
Alat
musik angklung berasal dari tanah sunda (Jawa Barat). Dikenal oleh masyarakat
sunda sejak masa kerajaan sunda. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat
rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah
Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung.
Barongsai
Seni ini merupakan gabungan seni
tradisional Cina yakni guntaw dan penca pada seni tradisional Sunda. Dalam
perkembangannya seni ini lebih dikenal sebagai seni barongsai, terdiri atas
materi seni pencak silat Sunda dan seni bela diri Cina serta diselaraskan
dengan seni barong yang saat itu (hingga sekitar tahun 1942) popular di daerah
yang kerap dipergelarkan pada acara selamatan kariaan (khitanan).
Benjang
Benjang adalah jenis kesenian tradisional
Tatar Sunda, yang hidup dan berkembang di sekitar Kecamatan Ujungberung,
Kabupaten Bandung hingga kini. Dalam pertunjukannya, selain mempertontonkan
ibingan (tarian) yang mirip dengan gerak pencak silat, juga dipertunjukkan
gerak-gerak perkelahian yang mirip gulat.
Calung
Pada awalnya seni calung bukanlah pertunjukan
yang kerap tersaksikan sekarang ini, melainkan sebentuk perangkat waditra yang
terbuat dari ruas bambu yang dipasang pada sisi kiri dan sisi kanan. Ujung yang
satu diikat pada sebuah tiang, sedangkan ujung lainnya diikat pada tubuh si
penabuh calung.
Celempungan
Seni ini terdiri atas kecapi salendro,
rebab, kendang, serta goong. Instrumen ini dibutuhkan untuk mengiringi seorang
juru kawih; kadang-kadang dalam pertunjukannya cukup hanya sebuah pertunjukan
instrumentalia saja. Lagu-lagunya bisa lagu klasik salendro seumpama bayu-bayu,
kulu-kulu bem, sanga, banjaran, gendu, bisa pula lagu-lagu hasil reka cipta
baru.
Cianjuran
Tembang Sunda Cianjuran adalah satu seni
tembang Sunda yang terdapat di Jawa Barat di samping seni tembang Cigawiran,
Ciawian, kakawihan barudak, nadoman, atau kawuh urang lembur. Seni ini didukung
oleh alat musik kecapi indung (kacapi parahu), kacapirincik, suling, rebab, dan
dibawakan oleh juru tembang.
Degung
Seni Degung adalah suatu seni karawitan
Sunda yang menggunakan perangkat gamelan berlaras degung (lebih umum berlaras
pelog). Pada umumnya gamelan ini terdiri atas saron, panerus, bonang,
jengglong, gong, kendang, goong, serta suling.
Kacapian
Seni kacapian adalah seni kawih Sunda yang
menggunakan alat musik kacapi siter, suling, kendang, dan goong. Kadang-kadang
menggunakan waditra rebab jika diperlukan. Bahkan, seni ini sangat potensial
ketika harus diiringi hanya dengan sebuah alat kecapi siter saja.
Kasidahan
Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan
Islam, dimana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan
nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan
dengan irama penuh kegembiraan yang hampir menyerupai irama-irama Timur Tengah
dengan diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu,
dibuat dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di
tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah dibersihkan
bulu-bulunya.
Pencak Silat
Pencak silat atau silat adalah suatu seni
bela diri tradisional yang berasal dari Nusantara. Seni bela diri ini secara
luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan,
dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran suku bangsa Melayu Nusantara.
Reog
Kesenian ini menitikb beratkan terhadap harmonisasi alat
musik perkusi yakno dog-dog dengan hiburan. Pemainnya terdiri atas empat hingga
enam orang, atau disesuaikan dengan kebutuhan. Di masyarakat, kesenian reog
cenderung dipentaskan dalam pesta khitanan, pernikahan, dan pesta perayaan
kampong atau institusi.
Saung Angklung Udjo
Saung Angklung Udjo (SAU) adalah suatu
tempat workshop kebudayaan, yang merupakan tempat pertunjukan, pusat kerajinan
tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik dari bambu. Selain itu, SAU
mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk
memelihara kebudayaan Sunda dan khususnya angklung. Didirikan pada tahun 1966
oleh Udjo Ngalagena dan istrinya Uum Sumiati, dengan maksud untuk melestarikan
dan memelihara seni dan kebudayaan tradisional Sunda. Berlokasi di Jln.
Padasuka 118, Bandung Timur Jawa Barat Indonesia.
Wayang Golek
Seni Wayang Golek adalah bentuk pertunjukan
boneka kayu dengan ukiran berkarakter Sunda. Pertunjukan ini biasanya dilakukan
malam hari mulai pukul 22.00 hingga dini hari atau sekitar pukul 04.00,
mengambil cerita dari evos Ramayana karya Valmiki atau Mahabrata karya Vyasa. Kesenian
ini kerap dipergelarkan dalam rangka perayaan khitanan atau perkawinan. Pada
perkembangannya, pertunjukan wayang golek ini pun kerap dipentaskan untuk event
peresmian sebuah gedung atau institusi atau dalam eent ulang tahun sebuah
institusi.
Las Vegas Casino - MapyRO
BalasHapusGet directions, reviews and information 울산광역 출장샵 for 하남 출장마사지 Las Vegas Casino in Las Vegas, NV. Location: 김제 출장마사지 4667 S Las Vegas Blvd. 충청북도 출장샵 Las Vegas, NV 영천 출장안마 89109. Hotel: 4.3 star.