Jumat, 27 Maret 2015

ISIS ( Islamic State in Iraq and Syiria)


ISIS 
( Islamic state in Iraq and Syiria)

Pengertian ISIS 
  ISIS merupakan negara baru yang dideklarasikan oleh Abu Bakar al-Baghdady pada tanggal 9 April 2013, menyusul terjadinya perang saudara di Irak dan Suriah (simomot.com). Namun proklamasi kemerdekaan ini masih bersifat sepihak, dan Pemerintah Suriah dan Irak belum mengakuinya. Begitu pula Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), belum mengakuinya sebagai negara yang berdaulat. Karena salah satu unsur diakuinya suatu negara adalah adanya pengakuan dari negara lain, meskipun sekarang ISIS telah menguasai sebagian wilayah di Irak dan Suriah yaitu seluas 400.00 Km persegi.

ISIS atau dalam bahasa arab disebut Daulah Islamiyyah fie Iraq wa Syam (دوله الاسلاميةفي العراق والشام) dalam bahasa inggris disebut dalam beberapa istilah ,diataranya  Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL), Islamic State in Iraq and Syria (ISIS), dan ada juga yang menyebutnya Islamic State in Iraq and al-Shām (juga disingkat ISIS). Di Indonesia diterjemahkan sebagai Negara Islam Irak dan Suriah.
Meski secara de jure belum diakui negara-negara lain, faktanya ISIS telah menguasai wilayah seluas 400.000 km2, yang meliputi wilayah di Irak dan Suriah. Untuk sementara, Kota Raqqah yang berada di Suriah ditetapkan sebagai ibu kota negara.

Profil Pimpinan ISIS

Sejauh ini, sangat sedikit yang diketahui soal pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Abu Bakar al-Baghdadi. Namun, sebuah dokumen militer yang baru saja diperoleh harian Business Insider mengungkap sejumlah informasi baru terkait dengan Al-Baghdadi.

Dokumen yang dibuka berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Informasi AS itu mencakup masa-masa saat Al-Baghdadi menjadi tahanan tentara AS di Irak. Dalam dokumen itu, Al-Baghdadi diidentifikasi dengan nama lahirnya, Ibrahim Awad Ibrahim al-Badry.

Menurut dokumen itu, seperti dikutip dari Business Insider, Ahad, 22 Februari 2015, Al-Baghdadi ditangkap tentara AS pada 4 Februari 2004 dan dibebaskan pada 8 Desember 2004. Al-Baghdadi ditangkap di Kota Fallujah dan ditahan di sejumlah penjara, termasuk penjara di Kamp Bucca dan Kamp Adder.

Dalam buku ISIS: Inside The Army of Terror, kedua penulis buku ini, Michael Weiss dan Hassan Hassan, mendapatkan informasi penangkapan Al-Baghdadi dari pakar ISIS, Dr Hisham al-Hashimi.

Dalam wawancara untuk kepentingan penulisan buku itu, Al-Hashimi mengatakan Al-Baghdadi ditangkap intelijen militer AS saat mengunjungi kawannya di Fallujah, Nessayif Numan Nessayif.

"Al-Baghdadi sebenarnya bukan sasaran penangkapan. Sasarannya adalah Nessayif," kata Al-Hashimi yang mengklaim pernah bertemu Al-Baghdadi pada 1990-an.

Pada tanda pengenal tahanan, Al-Baghdadi tertulis sebagai seorang "tahanan sipil", yang berarti dia bukanlah anggota militer asing atau milisi bersenjata. Namun, dia ditahan dengan alasan keamanan.

Dalam data itu, pekerjaan Al-Baghdadi tertulis sebagai "pekerja administrasi (sekretaris)". Pada 2014, Al-Baghdadi diyakini berusia 43 tahun meski semua data waktu kelahirannya dihapus.

Dokumen ini juga memberikan sejumlah informasi soal keluarga Al-Baghdadi. Pria ini tercatat sudah menikah dan kerabat terdekatnya adalah seorang paman. Nama-nama anggota keluarga Al-Baghdadi dalam dokumen ini dihapus.


Sejarah Terbentuknya ISIS

Berdasarkan catatan wikipedia, ISIS terbentuk dari gejolak dalam negeri di Irak dan Suriah. Diawali pada tanggal 18 Maret 2003, ketika Pasukan Multinasional pimpinan Amerika Serikat menyerang Irak karena dianggap membuat senjata pemusnah masal (meski akhirnya tidak terbukti).
Pasukan Irak pimpinan Presiden (saat itu) Saddam Hussein dengan mudah dikalahkan Tentara Koalisi Internasional pimpinan AS. Tetapi rakyat Irak yang terhimpun dalam beberapa kelompok gerilyawan memilih bertahan. Mereka bahkan melakukan perang gerilya untuk mempertahankan negerinya dari invasi pasukan asing.
Dua tahun berselang, tepatnya pada tanggal 15 Agustus 2005, kelompok pejuang mempersatukan diri dan membentuk Majelis Syura Mujahidin. Berawal dari Majelis Syura Mujahidin inilah akhirnya dideklarasikan Negara Islam Irak pada tanggal 13 Oktober 2006, dan mengangkat Abu Umar al-Baghdady sebagai emir atau pemimpinnya.
Abu Umar kemudian meninggal dalam pertempuran, dan posisi emir digantikan oleh Abu Bakar al-Baghdady sejak 15 Mei 2010. Saat itu bersamaan dengan terjadinya revolusi di sejumlah negara di Jazirah Arab, termasuk beberapa negara di Afrika Utara seperti Mesir, Tunisia, dan Libya.
Suriah sebenarnya juga dilanda demonstrasi besar-besaran guna menurunkan Presiden Bashar Assad, namun upaya itu disambut dengan aksi kekerasan oleh Tentara Suriah. Akibatnya, rakyat Suriah pun melakukan perlawaan melalui kelompok-kelompok bersenjata.
Kelompok-kelompok ini mendapat bantuan dari para pejuang di luar negeri, termasuk dari Negara Islam Irak. Kelompok pejuang rakyat Suriah akhirnya mampu membebaskan beberapa kota termasuk wilayah perbatasan dengan Irak, sehingga menyatulah beberapa kota di Irak dan Suriah di bawah kendali Negara Islam Irak.
Fakta inilah yang mengilhami pendeklarasian Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 9 April 2013 dengan pemimpin tetap Abu Bakar Al-Baghdady.
Hingga Maret 2014, wilayah yang dikuasai ISIS meliputi 400.000 km2 di dua negara tersebut, atau lebih luas dari beberapa negara Arab seperti Qatar, Emirat Arab, Bahrain, Yaman, dan Lebanon.

Wilayah Kekuasaan ISIS

1.      Daerah kekuasaan ISIS di Irak:
Wilayah Selatan
Wilayah Diyala
Wilayah Baghdad
Wilayah Kirkuk
Wilayah Salahuddin
Wilayah Anbar
Wilayah Ninewa

2. Daerah kekuasaan ISIS di Suriah:
Wilayah Al Barakah (Hasaka)
Wilayah Al Kheir (Deir al Zour)
Wilayah Al Raqqah
Wilayah Al Badiya
Wilayah Halab (Aleppo)
Wilayah Idlib
Wilayah Hama
Wilayah Damaskus
Wilayah Pesisir (Al Sahel)

Apa yang di inginkan ISIS ?
Kelompok ini berkeinginan mendirikan sebuah "khilafah", sebuah negara yang dikuasai satu pemimpin keagamaan dan politik menurut hukum Islam atau syariah. Meskipun saat ini terbatas di Irak dan Suriah, ISIS bertekad akan "menerobos perbatasan" Yordania dan Lebanon dan "memerdekakan" Palestina.

Mereka mendapatkan dukungan warga Islam di dunia yang menyatakan kesetiaan kepada pemimpinnya, Ibrahim Awad Ibrahim Ali al-Badri al-Samarrai atau Abu Bakr al-Baghdadi.

Apa senjata ISIS?
Milisi memiliki akses pada atau mampu menggunakan berbagai jenis senapan kecil dan senjata berat, termasuk senapan mesin di truk, peluncur roket, senjata antipesawat dan sistem peluru kendali darat ke udara. Mereka juga merampas tank dan kendaraan lapis baja militer Suriah dan Irak.

Darimana ISIS mendapatkan dana?

ISIS dilaporkan memiliki 2 miliar dollar AS dalam bentuk uang kontan dan aset. Pada mulanya dukungan keuangan didapat dari sejumlah orang di negara Teluk Arab.

Sekarang ISIS adalah organisasi yang membiayai diri sendiri, dengan pemasukan jutaan dolar per bulan dari ladang minyak dan gas, di samping pajak, jalan tol, penyelundupan, pemerasan dan penculikan.
Mayoritas Islam sedunia mendadak sontak merasa dirinya kecolongan –tidak terkecuali Indonesia karena mulai merasa terancam dengan pemunculan spektakuler dari Khilafah ISIS, Daulah Islam Irak dan Syam dipanggung dunia.Soalnya,ISIS kini tidak hanya berjaya dimedan perang, namun telah menyiksa, membunuh, merampok, dan memperkosa  secara brutal pihak-pihak yang tidak bersalah, baik Muslim maupun non-Muslim,yaitu terhadap semua yang dianggapnya KAFIR karena kurang “ultra-puritan” dalam keislaman dan ketauhidan versi ISIS sendiri!
ISIS juga telah mulai menghancurkan banyak masjid di medan yang telah mereka duduki. Mereka bahkan mengancam dengan bersumpah mau menghancurkan Kabah di Mekah yang mereka nilai telah menjadi pusat pemujaan kekafiran dengan menyembah batu Hajar Aswad. (ISIS-Bersumpah-Hancurkan-Kabah-Jika-Kuasai-Mekah). Dan kita di Indonesia yang merupakanladang subur bagi ideologi khilafah Islamiah justru sangat terlambat mengantisipasi dan mengambil tindakan terhadap kelompok Islam garis keras yang secara terbuka telah mem-baiat beratus-ratus atau ribuan pemuda yang mengusung penegakan Khilafah Islamiah dengan Abu Bakr al-Baghdadi sebagai Khalifah-nya.

Dimana-mana fakta memperlihatkan bahwa semakin “kaffah” seorang Muslim taat-Islam, semakin minus kadar toleransinya kepada orang yang dianggap kafir yang harus disudutkan dan diperangi. Dan cenderung-lah dia menjadi seorang Islamist –Islam ekstrimist yang alergi dengan kafir– yang pada gilirannya subur bereskalasi menjadi seorang teroris Islam! Permusuhan para Islamist dengan seseorang bukan ditentukan oleh kejahatan yang orang tersebut lakukan, melainkan oleh status kafir yang disandangkan kepadanya (tanpa penghakiman absah) betapapun innocent perilakunya! Itu sebabnya ISIS selalu kena “getahnya” karena dituduh membunuh orang-orang yang tak bersalah, padahal mereka benar-benar setia melaksanakan perintah Allah, seperti yang diamanatkan oleh salah satu (dari puluhan) ayatNya yang sangat mukhamat (jelas tanpa usah tafsiran macam-macam):

قَاتِلُوا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّىٰ يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَن يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ

  “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk” (QS.9:29).
ISIS mudah mengklaim bahwa pihak merekalah yang benar-benar Muslim yang taat, dan penentangnya justru adalah kafir! “Kebrutalan” mereka dibela dengan banyak ayat-ayat Al-Quran yang menyatakannya sebagai tindakan yang mulia. Mereka mendalilkan bahwa kewajiban menegakkan aturan Islam secara kaffah bukanlah pilihan, tetapi sebuah keharusan seperti yang difirmankan Allah SWT,
فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ
Putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. (QS. 5: 48).



Perkembangan ISIS di Indonesia 
 
Logo ISIS beredar di  Malang
Menurut informasi Liputan Islam, ba'iat kepada ISIS ditunjukkan pertama kalinya pada bulan Februari 2014, yang merupakan imbas dari jatuhnya kota Fallujah di Irak ke tangan ISIS. Kemudian ISIS mengumumkan Islamic Emirat (kepemimpinan Islam) pada bulan Januari 2014. Seperti dilansir Shotussalam, bertempat di Jakarta, ratusan orang yang tergabung dalam Forum Aktifis Syariat Islam (FAKSI) menggelar multaqod da’awi mendukung Daulah Islamiyyah di Iraq dan Syam (ISIS) di masjid Fathullah Universitas Negeri Jakarta (UIN) pada Sabtu malam (08/02/14). Dengan semangat dan penuh euforia kemenangan mereka hadir dari ibu kota Jakarta dan sekitarnya untuk membacakan deklarasi dukungan kepada ISIS dan siap berbai’at kepada Amirul Mukminin ISIS, Syaikh Abu Bakar al-Baghadadi. Sebulan kemudian, secara terbuka kelompok ini melakukan deklarasi baiat di Bundaran HI, Jakarta. Dalam acara yang bertajuk “Tabligh Akbar Menyongsong Kehadiran Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwwah; Support & Solidarity for ISIS”, kelompok ini melakukan baiat (janji setia) kepada Al-Baghdadi dan mendukung sepenuhnya “Sang Khalifah.” Abu Bakar Ba’asyir, mantan pemimpin JI yang mendirikan JAT, pada 14 Juli 2014 menyatakan dukungannya terhadap ISIS dihadapan para petinggi JAT dan keluarganya pekan lalu di Lembaga Permasyarakatan Nusa Kambangan, Jawa Tengah. Seperti yang diketahui bersama, Ba’asyir tengah mendekam di penjara untuk menjalani hukuman 15 tahun penjara atas keterlibatannya dalam gerakan terorisme. Kemudian Ba'asyir melakukan baiat di LP Nusakambangan kepada Abu Bakr al-Baghdadi. Kehadiran Bendera ISIS di CFD Solo dan Aksi Peduli Palestina. Menjelang bulan puasa ,pada tanggal 15 Juni 2014, Car Free Day Solo digegerkan dengan kehadiran kelompok sekelompok orang dengan atribut bendera hitam ala ISIS, yang menganggu jalannya sebuah pentas musik, bertindak anarkis kepada pengunjung dan menimbulkan keresahan warga. Mereka membubarkan acara, memukul, dan meludahi. Dari penuturan saksi mata yang berada di tempat tersebut, kelompok ini juga sempat mengadakan semacam acara baris-berbaris di sudut jalan. Pada pertengahan Juli 2014, Lebih dari seribuan orang berkerumun di sebuah masjid di Solo Baru (Kabupaten Sukoharjo) untuk menghadiri majelis doa yang diselenggarakan Forum Daulah Islam. Setelah berdoa, para hadirin langsung menyatakan dukungan publiknya untuk ISIS, serta mengaku siap pergi ke Irak dan Suriah. Afif Abdul Majid, yang menyelenggarakan pertemuan itu, menjelaskan bahwa “tidak semua yang hadir setuju untuk ‘dibaiat’, namun setidaknya separuhnya meminta untuk ‘dibaiat’ untuk mendukung misi tersebut.” Ia menambahkan bahwa dalam beberapa minggu mendatang, “baiat” semacam itu juga akan digelar di Malang (Jawa Timur). Pada hari Sabtu, 19 Juli 2014, telah digelar acara sosialisasi Daulah Khilafah Islamiyah ala ISIS ini bertempat di Makassar. Acara tersebut dilangsungkan di Masjid Ridho Jalan Pajjaiyang Daya Makasar. Hadir sebagai pembicara adalah Ustadz Muh Basri Lc, dan bersama peserta, ia melakukan baiat kepada pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Pada hari Minggu, tanggal 20 Juli 2014 di Masjid Ibnu Sina, Jalan Veteran (Barat Matos), Malang, mulai pukul 14.00 WIB hingga Maghrib (buka puasa bersama) dilakukan sosialisasi untuk mendukung tegaknya khilafah Daulah Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Acara diselenggarakan oleh Ansharul Khilafah Jatim.







Terorisme

Pengertian Terorisme

Terorisme adalah suatu kejahatan yang tidak dapat digolongkan sebagai kejahatan biasa. Secara akademis, terorisme dikategorikan sebagai ”kejahatan luar biasa” atau ”extraordinary crime” dan dikategorikan pula sebagai ”kejahatan terhadap kemanusiaan” atau ”crime against humanity”. Mengingat kategori yang demikian maka pemberantasannya tentulah tidak dapat  menggunakan cara-cara yang biasa sebagaimana menangani tindak pidana biasa seperti pencurian, pembunuhan atau penganiayaan. Tindak pidana terorisme selalu menggunakan ancaman atau tindak kekerasan yang mengancam keselamatan jiwa tanpa memilih-milih siapa yang
akan menjadi korbannya.

Terorisme di Indonesia merupakan terorisme di Indonesia yang dilakukan oleh kelompok militan Jemaah Islamiyah yang berhubungan dengan al-Qaeda ataupun kelompok militan yang menggunakan ideologi serupa dengan mereka. Sejak tahun 2002, beberapa "target negara Barat" telah diserang. Korban yang jatuh adalah turis Barat dan juga penduduk Indonesia. Terorisme di Indonesia dimulai tahun 2000 dengan terjadinya Bom Bursa Efek Jakarta, diikuti dengan empat serangan besar lainnya, dan yang paling mematikan adalah Bom Bali 2002.

Daftar kejadian terorisme di Indonesia
Berikut adalah beberapa kejadian terorisme yang telah terjadi di Indonesia dan instansi Indonesia di luar negeri:
1981
1985
2000
2001
2002
  • Bom Tahun Baru, 1 Januari 2002. Granat manggis meledak di depan rumah makan ayam Bulungan, Jakarta. Satu orang tewas dan seorang lainnya luka-luka. Di Palu, Sulawesi Tengah, terjadi empat ledakan bom di berbagai gereja. Tidak ada korban jiwa.
  • Bom Bali, 12 Oktober 2002. Tiga ledakan mengguncang Bali. 202 korban yang mayoritas warga negara Australia tewas dan 300 orang lainnya luka-luka. Saat bersamaan, di Manado, Sulawesi Utara, bom rakitan juga meledak di kantor Konjen Filipina, tidak ada korban jiwa.
  • Bom restoran McDonald's, Makassar, 5 Desember 2002. Bom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja meledak di restoran McDonald's Makassar. 3 orang tewas dan 11 luka-luka.
2003
2004
2005
  • Dua Bom meledak di Ambon pada 21 Maret 2005
  • Bom Tentena, 28 Mei 2005. 22 orang tewas.
  • Bom Pamulang, Tangerang, 8 Juni 2005. Bom meledak di halaman rumah Ahli Dewan Pemutus Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibril alias M Iqbal di Pamulang Barat. Tidak ada korban jiwa.
  • Bom Bali, 1 Oktober 2005. Bom kembali meledak di Bali. Sekurang-kurangnya 22 orang tewas dan 102 lainnya luka-luka akibat ledakan yang terjadi di R.AJA's Bar dan Restaurant, Kuta Square, daerah Pantai Kuta dan di Nyoman Café Jimbaran.
  • Bom Pasar Palu, 31 Desember 2005. Bom meledak di sebuah pasar di Palu, Sulawesi Tengah yang menewaskan 8 orang dan melukai sedikitnya 45 orang.[1]
2009
2010
2011
2012













Tidak ada komentar:

Posting Komentar